Tuesday, February 4, 2020

Pengalaman mengikuti tes CPNS

Pengalaman ini sebenarnya sudah ingin saya tulis sejak tahun lalu namun dikarnakan banyak hal termasuk rasa malas menulis yang melanda (jangan ditiru) J maka dari itu saya baru memulai menulis blog kembali untuk berbagi pengalaman terutama sesama pejuang NIPers.

Awal saya mengikuti tes CPNS pertama kali pada tahun 2013 saat itu saya baru saja selesai study S-1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lampung secara saya wisuda di akhir tahun 2012 tepatnya 27 Desember 2012 betapa membanggakan nya momen tersebut.

Jujur saja mengikuti tes pada saat itu tanpa persiapan sama sekali hanya bermodal iseng-iseng hanya ikut-ikutan kawan yang lain tanpa tahu bagaimana bentuk soal dan penilaiannya formasi yang saya ambil guru Bahasa inggris wilayah Tulang Bawang saat itu menyediakan 9 formasi dan kawan-kawan satu angkatan rata-rata mengambil di tempat yang sama yang penting ikut aja deh itung itung pengalaman dan jalan-jalan hasilnya tau sendiri kan……. Tidak lolos pastinya.

Saat itu belum sistem CAT tes CPNS nya masih menggunakan kertas manual dan ketika saya tes tepatnya di SMAN 1 Menggala terdapat banyak bangku yang kosong padahal disitu ada nomor pesertanya hal tersebut dikarenakan saat itu pelamar masih bisa memilih lebih dari satu formasi jadi bisa tes berkali-kali. Sampai dengan pengumuman akhir saya tidak mengetahui nilai akhir ketika saya tes pertama kali tersebut dikarenakan sistem yang masih tertutup dan memang belum rezeki karna gak belajar sama sekali (hadeeeh).
***
Selang setahun pemerintah kembali membuka tes CPNS pada 2014 dengan system CAT yang lebih transparan. Saya kembali mengikutinya saat ini dengan persiapan yang lebih baik tentu nya, awalnya sih semangatnya hehe…. karna pertama semangat selanjutnya kendor (dasar aku) selalu begitu.

Namun pada tahun 2014 itu saya sudah mengetahui kriteria soal pada tes CPNS jadi tidak buta-buta amat seperti tahun sebelumnya. Saya mendaftar formasi guru Bahasa inggris lagi namun saat ini saya mengambil wilayah PemKab Lampung Selatan yang menyediakan 4 formasi untuk guru Bahasa inggris dan teman teman tahu berapa pelamarnya…… 1200 an saya mengetahui info tersebut dari koran yang menyatakan jumlah formasi di lamsel dengan pelamar terbanyak yaitu guru Bahasa inggris. Agak lemes saat mengetahui infomasi itu dengan persaingan 1:300 itu sudah tidak ideal menurut saya. Sesaat saya berfikir alangkah banyaknya lulusan pendidikan Bahasa inggris ini terutama di lampung.

Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi saya mulai menyiapkan diri dengan belajar sendiri materi TWK dan TIU bermodalkan fotokopi materi dari kawan ataupun browsing internet. Namun tetap saja saya sulit memahami soal TIU terutama soal cerita matematika, bisa habis waktu saya mengerjakan satu soal itu aja. Maklum “I HATE MATH”.

Saat tes pun tiba di BKD Lamsel seperti biasa ketika mengerjakan soal SKD saya selalu kekurangan waktu (*emang ngerjain TIU nya lambat) dan ketika saya akhiri hasilnya….. LOLOS……... passing gradenya aja sih hehe… dengan skor akhir 335 tidak bisa bersaing ketika di ranking untuk 4 formasi yang tersedia. Untuk yang urutan ke 4 saja mencapai 395 poin. Meskipun kalah namun hati puas dikarnakan tes dilakukan secara transparan dan kalau belum lulus dikarnakan memang kurang maksimal persiapan belajarnya.
***
Setelah dua kali mencoba dan  belum berhasil, lalu pada tahun 2017 pemerintah kembali membuka pendaftaran CPNS. Namun kali ini tidak membuka formasi daerah hanya formasi pusat yang tersedia. Saya pun kembali mencoba namun dengan persiapan yang lebih serius dari sebelumnya. Saya mengikuti salah satu bimbel CPNS yg ada di kota Bandar Lampung berdasarkan saran dari kawan yang pada th 2014 lolos di Kemenag sebagai Auditor dengan biaya 3.5 juta/ 14X pertemuan pada saat itu. Akhirnya setelah konsultasi peluang mana yang paling besar saya memilih formasi Instruktur di Kementrian Pendidikan sembari menunggu pengumuman seleksi administrasi. Pengumuman seleksi administrasi pun tiba dan hasilnya diluar dugaan saya, nama saya tidak tertera di pengumuman peserta tes CPNS Kemendikbud 2017. Terpukul iya… merasa rugi biaya, tenaga dan waktu juga iya…. Merasa sudah persiapan tes cukup matang namun harus terhenti sebelum perang dimulai. Nasi sudah menjadi bubur tidak ada yang perlu disesali semua sudah ada jalan nya masing-masing. Saat itu saya berfikir mungkin kalau saya lolos berkas dan berangkat ke Jakarta untuk tes hasilnya mungkin sama dengan ini.
***
Setelah melewati rangkain kegagalan yang bertubi tubi (haha lebay) saya kembali mengikuti seleksi CPNS pada tahun 2018. Dengan persiapan 3 bulan sebelum tes saya dan kawan-kawan guru lain nya membuat kelompok belajar sendiri untuk membahas soal-soal CPNS dengan target nilai SKD >400. Kelompok belajar ini kami buat sesama pejuang NIPers yang terdiri dari guru Sejarah dan Matematika yang materinya dominan di tes SKD sedangkan saya nebeng aja hehe. Sebelum memutuskan memilih formasi saya mendapat wejangan dari paman yg dinas di Kementrian PU beliau berkata “kamu ambil tempat yang peluang di terimanya besar di pelosok juga gak masalah, yang penting kamu masuk dulu, punya NIP dulu” beruntungnya saya di tahun 2017 BKN memiliki fitur jumlah pelamar jadi saya bisa memantau jumlah pesaing di formasi yang menjadi target saya. Pada H-2 penutupan pendaftaran saya memutuskan mendaftar di PemProv Lampung sebagai guru Bahasa Inggris SMKN 1 Suoh Lampung Barat berdasarkan peluang jumlah pelamar pada saat saya apply H-2 16 orang meskipun pada akhirnya total pelamar 27 dengan formasi 1 yang tersedia. Persaingan nya masih wajar fikir ku jika harus menyingkirkan 26 peserta lain nya. Tes SKD dan SKB pun berlangsung dan akhirnya saya dinyatakan lolos CPNS 2018 sebagai guru Bahasa Inggris Ahli Pertama Instansi Pemerintah Provinsi Lampung dan Unit Kerja SMKN 1 Suoh.
Untuk pejuang NIPers saya ingin memberikan beberapa tips semoga saja bermanfaat

Tes CPNS bukan hanya masalah kecerdasan individu namun yang terutama masalah peluang.
1. Pilihlah formasi yang memungkinkan kalian bisa bersaing
2.       Melakukan try out tes Online BKN (soal-soal cenderung lebih sulit)
3. Membuat kelompok belajar yang minimal terdiri dari 1 guru Sejarah, PKN & MTK
          4. berdoa dan minta restu kedua orang tua

Itulah sedikit pengalaman penulis yang bisa dibagi kepada pejuang NIPers semua yang penting pantang menyerah selama umur masih belum offside.

Semoga bermanfaat J

Contact Us

Name

Email *

Message *